Selasa, 08 Juli 2014

Laporan Ekstraksi Pelarut

Percobaan 1
Ekstraksi Pelarut

A. Tujuan Percobaan

  1. Menentukan angka banding distribusi iod dalam pelarut organik dan pelarut air
  2. Menjelaskan pengaruh banyaknya volume pelarut organik terhadap harga banding distribusi
  3. Menjelaskan pengaruh jenis pelarut terhadap harga angka banding distribusi
B. prinsip Percobaan
        Didasarkan oleh hukum distribusi Nerst yaitu zat terlarut akan terbagi dua pelarut yang tidak saling bercampur sehingga dalam keadaan setimbang, perbandingan kedua zat akan konstan dalam temperatur dan tekanan yang konstan juga. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut.

C. Dasar Teori
        Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling bercampur. Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair, atau gas yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air. Pelarut lain lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik (mengandung karbon) yang juga disebut pelarut organik. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan lebih mudah menguap, meninggalkan substansi terlarut yang didapatkan. untuk membedakan antara pelarut dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang lebih besar.
     Ekstraksi pelarut adalah suatu metode pemisahan berdasarkan transfer suatu zat terlarut dari suatu pelarut ke dalam pelarut lain yang tidak saling campur. Menurut Nerst, zat terlarut akan terdistribusi pada kedua solvent tersebut tetap untuk tekanan dan suhu yang tetap.
       Ekstraksi pelarut terutama digunakan bila pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau tidak ekonomis. Seperti ekstraksi padat-cair,ekstraksi cair-cair selalu terdiri dari atas sedikitnya dua tahap, dan pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin.
       Untuk memilih jenis pelarut yang sesuai harus diperlihatkan faktor-faktor sebagai berikut :
  • Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan konstanta distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.
  • Kelarutan pelarut organik rendah dalam air.
  • Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan air
  • Tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racun
  • Mudah melepas kembali gugus yang terlarut di dalamnya untuk keperluan analisa lebih lanjut       
        Ekstraksi dapat dilakukan secara kontinue atau bertahap, ekstraksi bertahap cukup dilakukan dengan corong pisah. Campuran dua pelarut dimasukkan dengan corong pisah, lapisan dengan berat jenis yang lebih ringan berada pada lapisan atas. 

D. Alat dan Bahan 
a. Alat 
 No.
 Nama Alat
 Ukuran
 Jumlah
 1.
 Erlenmeyer
 100mL
 1
 2.
 Buret
 30mL
 1
 3.
 Corong Pisah
 500mL
 1
 4.
 Gelas Kimia
 100mL
 1
 5.
 Labu Ukur
 50mL
 1
 6.
 Neraca Analitik
 Standard
 1
 7.
 Pipet Tetes
 5mL & 25mL
 1
 8.
 Statif & Klem
 Standard
 1

b. Bahan
 No.
 Nama Bahan
 Konsentrasi
 Jumlah
 1.
 Kristal I2 padat
 -
 0,5 gram
 2.
 Larutan KI 10%
 -
 10mL
 3.
 Akuades
 -
 Secukupnya
 4.
 Natrium Tiosulfat
 0,1 N
 -
 5.
 Larutan kanji 0,2%
 -
 8mL
 6.
 Asam Sulfat (H2SO4)
 2M
 16mL
 7.
 Kloroform 
 -
 40mL
 8.
 Etil Asetat Teknis
 -
 -
 9.
 KIO3
 1N
 10mL
 10.
 HCl
 -
 5mL
 11.
Benzena - 15mL

E. Cara Kerja
a. Pembuatan Larutan Standar KIO3 0,1N
b. Pembuatan Larutan Standar Sekunder Na2S2O3 0,1N
c. Pembuatan Larutan Kanji 0,2 %
d. Standarisasi Larutan Na2S2O3
e. Menentukan Harga Angka Banding Distribusi
f. Mempelajari Pengaruh Volume Pelarut

F. Hasil Pengamatan        
 No 
 Perlakuan 
 Pengamatan
 a.







b.














c.
 Standarisasi larutan Na2S2O3
- Dimasukkan 10mL KIO3 ke dalam erlenmeyer
- Ditambahkan 10mL KI
- Ditambahkan 5mL HCl
- Dititrasi sampai wrna larutan kuning pucat
- Ditambahkan kanji 0,2% sebanyak 2mL.
- Dititrasi

Menentukan harga angka banding distribusi
- 0,125 gr I2 dilarutkan dengan 10mL KI dalam gelas kimia
- Diencerkan dengan akuades sampai 50mL
- 25 mL larutan iod dimasukkan ke dalam corong pisah
- Ditambahkan 10mL kloroform dan dikocok selama 5 menit sambil dibuang gasnya
- Didiamkan
- Ditampung fase airnya ke dalam erlenmeyer sebanyak 10mL
- Ditambahkan 4mL H2SO4 2M 
- Ditambahkan 1mL kanji 0,2%
- Dititrasi dengan Na2S2O3

Mempelajari pengaruh volume pelarut
- Dilakukan perlakuan yang sama dengan mengganti pelarut kloroform dengan benzena
- Dititrasi dengan 10mL benzena
- Dititrasi dengan 5mL benzena
- Larutan tak berwarna
- Larutan berwarna kuning
- Larutan kuning kecoklatan
- VNa2S2O3 = 4,2 mL
- Tidak ada perubahan
- VNa2S2O3 = 0,05 mL
- Larutan tak berwarna

- Larutan kuning kecoklatan

- Larutan merah kecoklatan
- Larutan Merah kecoklatan

- terbentuk 2 lapisan
atas : Kuning kecoklatan
bawah : Ungu
- Larutan kuning kecoklatan


- Warna larutan lebih pudar
- Tidak ada perubahan
- V= 0,9mL
- Larutan tak berwarna



- V= 0,7mL
- V= 1,2mL
- Larutan tak berwarna



4 komentar:

Singgah di perjalanan PLBN ARUK-SAJINGAN bunga di PLBN