Jumat, 21 November 2014

Makalah Pencemaran Tanah Oleh Minyak Bumi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan. Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.
Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh perilaku masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi, berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya sehingga tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana minyak bumi dapat mencemari tanah?
2.      Apakah akibat dari pencemaran tanah oleh minyak bumi?
3.      Bagaimana cara penanggulangan pencemaran tanah oleh tumpahan minyak bumi?
4.      Apa yang dimaksud dengan metode bioremediasi pada penanggulangan pencemaran tanah oleh minyak bumi?
5.      Apa peran isolat bakteri pada proses bioremediasi?
6.      Bakteri apa yang dapat mendegradasikan hidrokarbon pada proses bioremediasi?

C.     Tujuan
1.        Mengetahui bagaimana minyak bumi dapat mencemari tanah
2.        Mengetahui akibat dari pencemaran tanah oleh minyak bumi
3.        Mengetahui solusi untuk mengatasi pencemaran tanah
4.        Mengetahui yang dimaksud dengan metode bioremediasi pada penanggulangan pencemaran tanah oleh minyak bumi
5.        Mengetahui peran isolat bakteri pada proses bioremediasi
6.        Mengetahui apa yang dapat mendegradasikan hidrokarbon pada proses bioremediasi


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.” Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Salah satu penyebab utama dari pencemaran tanah adalah aktivitas penambangan. Salah satu jenis penambangan yang paling banyak menyebabkan pencemaran bagi tanah adalah penambangan minyak. Pencemaran ini terjadi tidak hanya terbatas pada saat kegiatan penambangannya saja, tapi juga pada saat pengolahan dan pendistribusian hasil tambang tersebut.
Industri minyak bumi memiliki potensi sebagai sumber dampak terhadap pencemaran air, tanah dan udara baik secara langsung maupun tidak langsung. Minyak yang merembes ke dalam tanah dapat menyebabkan tertutupnya suplai oksigen dan meracuni mikroorganisme tanah sehingga mengakibatkan kematian mikroorganisme tersebut. Tumpahan minyak di lingkungan dapat mencemari tanah dan perairan hingga ke daerah sub-surface dan lapisan aquifer air tanah. Jumlah tanah yang terkontaminasi minyak bumi yang dihasilkan dalam proses produksi minyak telah meningkat ribuan ton setiap tahun di Indoesia.
Banyak  senyawa-senyawa organik yang terbentuk di alam dapat didegradasi oleh mikroorganisme bila kondisi  lingkungan menunjang proses degradasi tersebut. Artinya, pencemaran lingkungan oleh polutan-polutan organik dapat dengan sendirinya dipulihkan. Namun  pada beberapa lokasi terdapat senyawa organik alami yang resisten terhadap biodegradasi sehingga senyawa tersebut akan terakumulasi di dalam perut bumi. Hidrokarbon minyak bumi merupakan kontaminan yang paling luas yang mencemari lingkungan. Kecelakaan tumpahan minyak yang terjadi sering mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius. Tingkat pencemaran yang berat mampu membunuh berbagai jenis organism air atau tanah dan menyebabkan lingkungan mengalami kerusakan yang bersifat permanen
Menurut Leahy dan Colvell (1990), biodegradasi oleh mikroorganisme merupakan salah satu cara yang tepat, efektif, dan hampir tidak ada pengaruh sampingan pada lingkungan karena tidak menghasilkan racun ataupun peledakan jumlah bakteri (blooming). Mikroorganisme ini akan mati seiring dengan habisnya minyak mentah.

BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu penyebab pencemaran tanah dapat disebabkan oleh tumpahan minyak bumi seperti yang kami kaji pada jurnal yang ditulis oleh Junaidi, Muyassir, Syafruddin berjudul “Penggunaan Bakteri Pseudomonas Fluorescens dan Pupuk Kandang Dalam Bioremediasi Inceptisol Tercemar Hidrokarbon”. Adapun penjelasanya sebagai berikut:

a.       Pencemaran Tanah Oleh Minyak Bumi
Tanah dikatagorikan subur apabila tanah mengandung cukup nutrisi bagi tanaman maupun mikro organisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Tanah dapat rusak karena terjadinya pencemaran tanah. Pencemaran tanah dapat terjadi salah satunya diakibatkan oleh tumpahan minyak bumi. Pencemaran  minyak  bumi  pada  tanah merupakan  ancaman  yang  serius  bagi kesehatan  manusia.
Inceptisol merupakan tanah yang tersebar luas  di  Indonesia  terutama  di  daerah  perairan yang  rentan  terhadap  pencemaran  akibat tumpahan  minyak  atau  oli.Tanah  Inceptisol yang  mengandung  jenis  mineral  liat  termasuk tanah  pertanian  utama  di  Indonesia  karena mempunyai  sebaran  yang  sangat  luas. Tanah inceptisol memiliki kadar posfor rendah, sedangkan kadar alumunium dan zat besinya tinggi. Keasaman yang dikandung jenis tanah ini antara 5,0 sampai dengan 7 dengan tingkat kejenuhan 0-72 persen. Oleh karena itu, tanah ini termasuk tanah yang memiliki tingkat keasaman sedang.
Apabila  pencemaran terjadi oleh tumpahan minyak/oli yang mengandung senyawa  hidrokarbon  sebagai  bahan  pencemar  akan menjadi  masalah  terhadap  kesuburannya.  Oleh karena  itu  diperlukan  suatu  teknik  untuk pemulihan.
Pencemaran  tanah  yang  disebabkan  oleh tumpahan  minyak  mentah  (crude  oil)  atau hidrokarbon  merupakan  masalah  utama  di seluruh dunia. Di Asia, penurunan  produktivitas  lahan  karena  polusi tanah, air dan udara merupakan masalah utama dalam  meningkatkan  produktivitas  pertanian, terutama  untuk  menjamin  keamanan  pangan. Indonesia,  sebagai salah satu negara rawan bencana dan pengguna minyak  mentah  (hidrokarbon),  perlu  untuk menemukan  cara-cara  dan  metode  yang  tepat untuk  menangani  tanah  yang terkontaminasi, terutama  polusi  yang  disebabkan  oleh hidrokarbon. Oleh  karena  itu  untuk  mengembalikan kualitas  lahan  perlu  dilakukan  suatu  usaha perbaikan.
Dalam makalah kali ini kami khusus membahas tentang pencemaran tanah oleh limbah minyak bumi. Penanganan Salah  satu  usaha  perbaikan  lahan  tercemar  limbah  dapat  diupayakan  melalui  bioremediasi  dan  pemupukan.  Bioremediasi  adalah suatu  teknik  rehabilitasi  lahan dengan  menggunakan  mikroorganisme  untuk  mendegradasi bahan  atau  zat-zat  pencemar  pada  lahan, misalnya  :  limbah  racun,  pestisida,  sampah, senyawa  organik  (minyak)  dan  logam-logam berat.
Bioremediasi  merupakan  pemanfaatan mikroorganisme  untuk  mengurangi  polutan  di lingkungan.  Saat  bioremediasi  terjadi,  enzim. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Enzim  yang  diproduksi  oleh  mikroorganisme memodifikasi  polutan  beracun  dengan  mengubah  struktur  kimia  polutan  tersebut,  sebuah peristiwa  yang  disebut  biotransformasi.  Jenis mikroba rekombinan yang diciptakan dilaboratorium  dapat  lebih  efisien  dalam  mengurangi polutan. Mikroorganisme  rekombinan  yang  diciptakan  dan  pertama  kali  dipatenkan  adalah bakteri  "pemakan  minyak".Bakteri  ini  dapat mengoksidasi  senyawa  hidrokarbon  yang umumnya  ditemukan  pada  minyak  bumi.salah satu bakteri pemakan minyak bumi adalah  Pseudomonas fluorescens. Bakteri  ini  merupakan  bakteri hidrokarbonoklastik  yang  mampu  mendegradasi  berbagai  jenis  hidrokarbon,  karena memiliki kemampuan  dalam  memproduksi biosurfaktan  yang  berkaitan  dengan keberadaan enzim regulatori. Menurut  Gunalan  (1996), bioremediasi merupakan  salah  satu  teknologi  inovatif  untuk mengolah  kontaminan,  yaitu  dengan  memanfaatkan mikroba, tanaman, enzim tanaman atau enzim mikroba.
Degradasi  hidrokarbon  dalam  tanah dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  antara  lain temperatur,  kadar  air,  bahan  organik  tanah dan biota  tanah  serta  pasokan  hara  (pemupukan). Selanjutnya Lin et al. (1999) menyatakan bahwa aplikasi pupuk dapat meningkatkan  pertumbuhan  dan populasi mikroba tanah, meningkatkan respirasi  mikroba tanah dan  berpotensi  meningkatkan  biodegradasi hidrokarbon di dalam tanah.
Sartika  (2005)  dalam  penelitiannya menyimpulkan  bahwa  hasil  percobaan  biodegradasi  menunjukkan  bahwa  minyak  mentah (hidrokarbon)  mudah  terdegradasi  oleh  mikroorganisme.  Konsentrasi  hidrokarbon  petroleum atau  indeks  petrolium  hidrokarbon  (IPH) menurun  antara 20,51  -  44,08%  dalam  14  hari setelah  diperlakukan  dengan  pupuk  dan tanaman.  Bioremediasi  dengan  pengaplikasian pupuk  dapat  mengurangi  secara  signifikan target total normal hidrokarbon (TTNH) sebesar 81  %  dan  total  target  aromatik  hidro-  karbon  (TTAH)  17%,  dibandingkan  dengan  perlakuan kontrol  (Lin  et  al,  1999).  Dalam  hal  ini  isolat bakteri  dan  pupuk  kandang  layak  diuji coba untuk merangsang pertumbuhan mikroba tanah khususnya pendegradasi hidro- karbon.


BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Penggunakan bakteri Pseudomonas fluorescens pada proses bioremediasi yang mampu mendegradasikan berbagai jenis hidrokarbon pada tanah inceptisol yang terkontaminasi minyak bumi, dimana hidrokarbon sebagai  bahan  pencemar terhadap  kesuburan tanah
  


  
DAFTAR PUSTAKA
Budianto, Hery.2009. Perbaikan Lahan Terkontaminasi Minyak Solar Secara Bioremediasi. Online.( http://www.iec.co.id/bioremediasi1.html. Diakses tanggal 30/09/2014)
Junaidi,dkk.2013.Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.



Singgah di perjalanan PLBN ARUK-SAJINGAN bunga di PLBN