Struktur Atom
Telah
ditemukan bahwa garis-garis spektra atom hidrogen terdiri atas beberapa deret
garis konvergen. Pola yang dianut mengikuti secara seksama persamaan-persamaan
berikut :
1. Deret
Ultraviolet (Lyman) :
R(
) n = 2, 3, 4, 5,...
2. Deret
tampak (Balmer) :
R(
) n = 3,
4, 5, 6,...
3. Deret
infra merah (Paschen) :
R(
) n = 4, 5, 6, 7,...
Rumus-rumus
tersebut dikembangkan oleh Rydberg, mengandung tetapan empirik, R, yang sama
dengan 109.678 cm-1. Jelaslah bahwa garis-garis itu merupakan
kasus-kasus dengan rumus umum :
Pada
tahun 1913, seorang ahli fisika Denmark, Niels Bohr, membuat usul-usulan yang
berani. Ia menerima fakta bahwa pengamatan tersebut bertentangan dengan
keterangan menurut teori-teori yang dianut saat itu; kemudian ia mendobrak
tradisi. Bohr mengusulkan bahwa elektron dapan mengelilingi proton pada orbit
dengan jari-jari tertentu, sedangkan fisika klasik menyatakan hal itu tidaklah
mungkin; diyakini bahwa elektron akan terpilin ke dalam, sambil meradiasi
energi dan akhirnya jatuh ke inti.
Kemudian
Bohr menemukan cara untuk memilih orbit-orbit sehingga dapat menjabarkan rumus
Rydberg. Ia mencapainya dengan mengajukan suatu persyaratan. Pada setiap orbit
momentum sudut dari elektron, mvr,
harus terkuanta, yaitu harus mempunyai nilai yang diberikan oleh rumus : mvr
= n
,
dimana n = 1,2,3,4,...
Dalam
hal ini m, v, r, dan h adalah massa dan laju elektron,
jari-jari orbit, dan tetapan Planck, n disebut bilangan kuantum orbit, dan
harus berupa bilangan bulat. Dengan menggunakan asumsi ini, dan menerapkan
seluruh sisa konsep fisika yang lain sepenuhnya secara tradisional, telah
ditentukan bahwa bagi setiap orbit, energi dan jari-jari diberikann oleh rumus
:
E
= -
r
=
Z adalah
muatan inti.bagi atom hidrogen sendiri harganya 1 dan dapat diabaikan.
Himpunan
tetapan pada rumusan untuk E sama dengan nilai tetapan Rydberg. Secara singkat,
Bohr mendapatkan E = -
Energi
terendah (paling negatif) dari deret spektra adalah –R/12 = -R. Bila
elektron tereksitasi ke orbit yang lebih t
inggi energinya (n > 1) dan kembali lagi ke orbit dengan n=1, akan
diperoleh deret garis ultraviolet, karena elektron akan kehilangan energi yang
sama dengan R(1/12 – 1/n2). Deret-deret lain timbul bila
elektron kembali dari orbit – orbit yang lebih tinggi ke orbit dengan n = 2
(deret tampak), dan n = 3 (deret infra merah).
Pada
semua kasus di atas, Bohr menggunakan postulat Planck, yaitu bahwa radiasi
terkuanta, dan setiap kuantum radiasi dengan frekuensi v mempunyai energi, E,
dinyatakan oleh : E = hv. Jari-jari Bohr terhitung bagi orbit paling stabil adalah
0,529 A.
2-2. Mekanika Gelombang
Salah
satu alasan mengapa model atom Bohr ditinggalkan ialah fakta bahwa karya-karya
eksperimen dan teori lain menunjukkan bahwa elektron memiliki sifat seperti gelombang.
Dalam
mekanika gelombang, salah satu gagasan dasar adalah bahwa letak elektron
sebagai partikel diskret; tidak dapat dirinci dengan tepat. Mekanika elektron
tersebut mempunyai fungsi gelombang ,
, yang mempunyai nilai tepat pada setiap
titik dalam ruang. Fungsi gelombang dapat ditafsirkan dengan salah satu dari
dua cara :
1.
Elektron dipandang sebagai partikel
diskret ; pangkat dua fungsi gelombang,
, menyatakan kemungkinan mendapatkannya
secara relatif pada setiap titik.
2.
Elektron dipandang sebagai distribusi
terpoles dari muatan negatif yang rapatannya beragam dari satu tempat ke tempat
lain, menurut besarnya
.
Menurut
mekanika gelombang, rapatan elektron memiliki simetri bulat sekeliling inti.
Rapatan elektron paling besar terjadi pada inti dan turun secara eksponensial
dengan bertambahnya jari-jari.
2-3 Orbital Atom dalam
Mekanika Gelombang
Terdapat
berbagai jenis orbital yang disebut s,p,d,f ( secara abjad diikuti oleh g,h,
dst., yang mempunyai nilai l berturut-turut 0,1,2,3, dst.) bagi setiap nilai n,
terdapat satu orbital s. Bagi setiap nilai n dimulai dari 2 terdapat satu set
tiga orbital, begitu seterusnya.
Orbital s. Setiap
orbital s adalah simetri bulat. Orbital 1s dimana-mana bertanda positif. Mulai
dari 2s, terdapat daerah positif dan negatif secara bergantian.
Orbital p. Setiap orbital p
terdiri atas cuping positif sepanjang sumbu positif Cartesius, dan cuping
negatif sepanjang sumbu negatifnya. Terdapat tiga orbital pada setiap set, satu
sepanjang sumbu x, px,
satu sepanjang sumbu y, py,
satu sepanjang z, pz.
Orbital-orbital 2p tidak memiliki simpul radial, tetapi mulai dari 3p terdapat
lagi simpul radial.
Orbital
d. Setiap set orbital d terdiri atas lima anggota. Hal-hal berikut adalah
penting.
1.
Orbital d
simetris di sekeliling sumbu z.
2.
Orbital-orbital
,
, dan
sangat mirip kecuali bahwa mereka mempunyai
amplitudo maksimum berturut-turut pada bidang xy,yz, dan zx.
3.
Orbital d
-
mempunyai bentuk tepat sama dengan orbital
, tetapi diputar sebesar 45° pada sumbu z sedemikian, hingga cupingnya terarah
sepanjang sumbu x dan y.
Orbital f . Bagi setiap
bilangan kuantum utama mulai dengan 4 terdapat set orbital f. Orbital 4f hanya sedikit berperan dalam ikatan kimia,
walaupun tidak diragukan bahwa orbital 5f
cukup ekstensif digunakan dalam berbagai senyawaan yang dibentuk oleh
unsur-unsur aktinida.
2-3 Spin Elektron,
Prinsip Eksklusi, Konfigurasi Elektron
Setiap
elektron mempunyai sifat yang disebut spin, yang dapat dibayangkan bahwa
elektron sebagai partikel diskret berpusing seperti gasingan pada sumbu yang
melewatinya. Terdapat dua akibat penting dari spin elektron.
Prinsip Eksklusi. Bila
suatu elektron diperuntukkan bagi suatu orbital elektron, elektron tersebut dapat
sepenuhnya diterangkan dengan daftaran empat bilangan kuantumnya.
1.
Bilangan kuantum utama dari orbital, n.
2.
Bilangan kuantum l dari orbital, yang
menjelaskan apakah itu orbital s, p, d, f dan seterusnya.
3.
Nilai ml dari orbital, yang setara dengan pernyataan
indeksnya seperti x, y, atau z bagi orbital-orbital suatu atom ialah prinsip
eksklusi.
Dua elektron dalam suatu atom tidak
dapat memiliki set bilangan kuantum yang
Konfigurasi elektron.
Cara elektron menempati orbital-orbital dalam dalam atom disebut konfigurasi
elektron atom tersebut.
2-5 Struktur Atom dengan Banyak
Elektron
Orbital–orbital
dalam bilangan kuantum utama sama, tidak memiliki energi sama pada atom
berelektron banyak, walaupun memang demikian halnya pada atom hidrogen.
2-6 Tabel Berkala
Bila sekarang unsur-unsur yang masing-masing
mengikuti gas mulia dan memiliki elektron tunggal pada orbital ns setelah
konfigurasi gas mulia, yakni [ ]ns ditempatkan dalam
satu kolom pada tabel paling kiri, bentuk tabel tersebut secara mendasar sudah
ditetapkan. Unsur pada golongan IA disebut logam alkali, unsur pada golongan
IIA disebut logam alkali tanah.
Unsur-unsur
kulit luar yang hanya terdiri atas elektron s dan p disebut unsur-unsur
golongan utama.
2-7 Aturan Pertama Hund; Perubahan
Entalpi Pengionan dengan Nomor Atom
Terdapat
dua hal penting mengenai pola yang tergambar pada tabel periodik yaitu :
1.
Elektron-elektron terus menerus memasuki
orbital-orbital yang berlainan sejauh mungkin.
2. Dua
atau lebih elektron masing-masing menempati orbital-orbital yang berlainan
memiliki spin yang sama.
Kedua hal tersebut diringkas dalam suatu
pernyataan yang dikenal sebagai aturan pertama Hund : Konfigurasinya paling
stabil, diantara beberapa kemungkinan dengan energi orbital sama, ialah
konfigurasinya dengan spin elektron tidak berpasangan yang paling banyak.
Aturan ini berarti penyebaran elektron, karena setiap dua elektron pada orbital
yang sama, ialah konfigurasinya dengan spin elektron pada orbital yang sama
menurut prinsip eksklusi diharuskan untuk memiliki spin yang berlawanan arah,
suatu keadaan yang diberikan sebagai perpasangan
spin.
2-8 Sifat Magnetik dari Atom dan Ion
Setiap atom, ion, atau molekul yang
memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan adalah paramagnetik,
artinya bahwa setiap materi dimana ia terdapat, akan ditarik ke dalam medan
magnet. Zat-zat yang tidak mengandung elektron tidak berpasangan adalah
dimagnetik, artinya mereka sedikit ditarik oleh medan magnet.
2-9 Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran empiris
mengenai kecenderungan atom dalam molekul untuk menarik elektron. Dengan
sendirinya ia akan berubah dengan tingkat oksidasi atom, dan karena beberapa
alasan, harga numerik yang diperuntukkan tidak usah diartikan secara harfiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar