BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Perkembangan adalah suatu proses yang dilalui oleh
setiap individu dalam seumur hidup. Perkembangan remaja terbagi menjadi tiga
yaitu: Perkembangan remaja awal, madya dan akhir. Perkembangan yang terjadi
pada anak SMP Kelas VII merupakan perkembangan remaja awal, sekitar umur 12-15
tahun. Lalu permasalahan apa yang sering terjadi pada masa Remaja Awal,
terutama pada Anak SMP Kelas VII?
Seiring bertambahnya usia makin berkembang pula
intelektualitas dan kematangan psikologis pada
manusia. Namun sebelum mencapai kematangan itu ada beberapa tahap yang
paling menentukan jati diri adalah pada saat memasuki usia remaja.
Masa remaja adalah masa penuh dinamika, terutama
pada fase remaja awal. Hal ini disebabkan pada fase remaja awal berlangsung
bersamaan dengan masa pubertas atau masa perubahan fisik dari masa anak-anak
menuju dewasa. Perubahan tersebut mendorong timbulnya isu dan permasalahan
dalam fase remaja awal ini.
Oleh sebab itu kelompok kami merasa tertarik dan
tertantang untuk mengkaji judul ini. Mengingat pada saat ini permasalahan
remaja menjadi perbincangan hangat di masyarakat yang meresahkan. dimulai dari
kekerasan hingga pelecehan seksual yang dilakukan oleh remaja SMP yang notabene
usianya masih menginjak fase remaja awal. Sehingga perlu adanya solusi untuk
menghadapi dan menanggulangi permasalahan ini.
2. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian periode remaja awal?
2. Apa
ciri-ciri masa perkembangan yang dialami remaja awal?
3. Apa
tugas-tugas remaja awal?
4. Apa
saja gejala-gejala yang dialami remaja awal?
5. Apa
saja permasalahan-permasalahan yang ditandai oleh gejala-gejala remaja awal?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Periode Remaja Awal
1. Pengertian
Remaja berasal dari
bahasa latin yang berarti tumbuh ke arah yang lebih matang. Masa remaja merupakan
masa transisisi perkembangan dari anak menuju dewasa, dimulai dari pubertas, yg
ditandai dengan perubahan pesat dalam berbagai aspek perkembangan, baik fisik
maupun psikis. Secara harfiah, Pubertas berasal dari bahasa latin pubescence
(yang berarti “to grow hairy”) artinya tumbuh bulu-bulu, seperti bulu di
sekitar kelamin, ketiak, dan muka. Secara istilah, pubertas
berarti proses pencapaian kematangan seksual dan kemampuan bereproduksi. Usia
remaja awal berkisar antara usia 12 sampai 15 tahun.Pada masa ini, remaja
mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang
sangat intensif. Sehingga minat anak
pada dunia luar sangat pesat dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap
kanak-kanak lagi namun masih belum bisa meninggalkan sifat kanak-kanaknya.
2. Ciri-ciri
masa remaja awal
Masa remaja
ini memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode
perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a.
Masa remaja adalah periode yang penting
Periode ini
dianggap sebagai masa penting karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka
panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun
memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu,
dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting.
Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara
mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap dan nilai-nilai.
b.
Masa remaja adalah masa peralihan.
Periode ini
menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya dan
harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan
dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode
ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengenai peran yang
dituntut oleh lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan perilaku
anak-anak maka mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan usianya,
namun pada kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku seperti orang
dewasa sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
Beberapa
transisi yang dihadapi pada masa remaja diantaranya:
a.
Transisi dalam emosi
Ciri utama remaja adalah peningkatan
kehidupan emosinya, dalam arti sangat peka, mudah tersinggung perasaannya.
Remaja dikatakan berhasil melalui masa transisi emosi apabila ia berhasil
mengendalikan diri dan mengekspresikan emosi sesuai dengan kelaziman pada
lingkungan sosialnya tanpa mengabaikan keperluan dirinya.
b.
Transisi dalam sosialisasi
Pada masa remaja hal yang penting
dalam proses sosialisasinya adalah hubungan dengan teman sebaya , baik sejenis
maupun lawan jenis.
c.
Transisi dalam agama
Sering terjadi remaja yang kurang
rajin melaksanakan ibadah seperti pada masa kanak-kanak. Hal tersebut bukan
karena melunturnya kepercayaan terhadap agama, tetapi timbul keraguan remaja
terhadap agama yang dianutnya sebagai akibat perkembangan berfikirnya yang
mulai kritis.
d.
Transisi dalam hubungan keluarga
Dalam satu keluarga yang terdapat
anak remaja, sulit terjadi hubungan yang harmonis dalam keluarga tersebut.
Keadaan ini disebabkan remaja yang banyak menentang orang tua dan biasanya
cepat menjadi marah. Sedangkan orang tua biasanya kurang memahami ciri tersebut
sebagai ciri yang wajar pada remaja.
e.
Transisi dalam moralitas
Pada masa remaja terjadi peralihan
moralitas dari moralitas anak ke moralitas remaja yang meliputi perubahan sikap
dan nilai-nilai yang mendasari pembentukan konsep moralnya. Sehingga sesuai
dengan moralitas dewasa serta mampu mengendalikan tingkah lakunya sendiri.
c.
Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.
Adanya
stereotipe yang menganggap remaja sebagai masa yang tidak rapi, tidak dapat
dipercaya dan merusak. Hal ini menimbulkan ketakutan pada remaja jika bersama
orang dewasa. Karena hal ini sudah melekat pada sebagian besar orang dewasa
pada umumnya.
d.
Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.
Remaja
mempunyai pandangan bahwa dunia sebagai sesuai keinginannya dan tidak sebagai
mana kenyataanya, oleh karena hal tersebut remaja meninggi emosinya apabila
gagal dan disakiti hatinya. Remaja lambat laun akan mengerti secara rasional
dan realistik sesuai bertambahnya pengalamannya.
e.
Masa remaja adalah periode perubahan.
Perubahan
yang terjadi pada periode ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang
cepat membawa konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga
cepat. Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu:
1.
Peningkatan emosionalitas,
2.
Perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual,
perubahan tubuh,
3.
Minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang
menimbulkan masalah baru,
4.
Karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi
pula perubahan nilai, dan
5.
kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan
yang terjadi.
6.
Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Jika dulu yang remaja pikirkan adalah masa depan, dan kebahagiaan orang tua
mereka, maka zaman sekarang gaya adalah yang terpenting. Kenakalan remaja biasa
disebut dengan istilah Juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis, yang
artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat
khas pada periode remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin
“delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas
artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat
ribut, pengacau peneror, durjana dan lain sebagainya.
Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau
kenakalan anakanak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada
anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial,
sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah
kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang
tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal.
Kartono, (2003). Mussen dkk (1994), mendefinisikan kenakalan remaja sebagai
perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak
remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa
maka akan mendapat sangsi hukum.
Hurlock (1973) juga menyatakan kenakalan remaja adalah tindakan pelanggaran
hukum yang dilakukan oleh remaja, dimana tindakan tersebut dapat membuat
seseorang individu yang melakukannya masuk penjara.
Sama halnya dengan Conger (1976) & Dusek (1977) mendefinisikan
kenakalan remaja sebagai suatu kenakalan yang dilakukan oleh seseorang individu
yang berumur di bawah 16 dan 18 tahun yang melakukan perilaku yang dapat
dikenai sangsi atau hukuman.
Sarwono (2002) mengungkapkan kenakalan remaja sebagai tingkah laku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana, sedangkan Fuhrmann (1990) menyebutkan
bahwa kenakalan remaja suatu tindakan anak muda yang dapat merusak dan
menggangu, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Santrock (1999) juga menambahkan kenakalan remaja sebagai kumpulan dari
berbagai perilaku, dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial sampai
tindakan kriminal.Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan kenakalan remaja adalah kecenderungan remaja untuk melakukan
tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan
baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang dilakukan remaja di bawah
umur 17 tahun.
3.
Tugas – Tugas Remaja Awal
Menurut Havighurst, remaja mempunyai
tugas perkembangan sebagai berikut:
1.
Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan
teman sebaya, baik pria maupun wanita.
2.
Mencapai peran sosial pria dan wanita.
3.
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya
secara efektif.
4.
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang
bertanggung jawab.
5.
Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan
orang-orang dewasa lainnya.
6.
Mempersiapkan karier ekonomi.
7.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
8.
Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai
pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
Tugas perkembangn pada masa remaja awal yaitu dengan menerima keadaan fisik
dirinya dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Hal ini karena remaja
pada masa tersebut meengalami
perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang
meliputi tinggi badan, berat badan, panjang organ-organ tubuh, dan perubahan bentuk
fisik seperti tumbuhnya rambut, payudara, panggul, dan sebagainya.
Secara umum, tugas perkembangan pada
masa remaja awal adalah upaya untuk menghilangkan sifat-sifat kekanak-kanakan
serta berusaha untuk menepati kemampuan untuk bersikap dan berperilaku secara
dewasa.
Pada masa perkembangan remaja awal
mereka membutuhkan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan
fisiknya. Kondisi fisik amat penting dalam perkembangn dan pembentukan pribadi
seseorang.
Remaja merupakan nilai penting yang
harus diperhatikan dalam kehidupan, maka pengaruh pada orang-orang yang ada
disekitarnya dan perkembangannya mengarahkan dalam bentuk kemandirian dan
kematangan dalam berfikir.
4. Gejala-Gejala
yang Dialami Pada Periode Remaja Awal
Gejala menginjak remaja adalah suatu ciri yang
ditampakkan pada seorang anak yang secara usia menuju masa remaja yang biasanya
dimulai ketika anak memasuki usia sekolah menengah pertama.
1. Gejala
positif remaja awal
a. Mulai
merasa malu
Anak yang baru
menginjak remaja, mulai memperhatikan penampilannya. Dengan adanya rasa malu,
mereka akan berpakaian lebih rapi dan sopan, lebih termotivasi.
b. Mensturasi
pada perempuan
Anak perempuan yang
mengalami mensturasi menandakan bahwa telah matangnya sistem reproduksi
seksualnya.
c. Tubuhnya
mulai membentuk
Tubuh yang mulai
membentuk menandakan bahwa anak mulai memasuki tahap lanjutan dari perkembangan
fisiknya. Pada anak perempua ditandai dengan tumbuhnya payudarah dan panggul
mulai membesar. Sedangkan pada anak laki-laki dengan dada mulai membidang.
d. Tumbuhnya
rambut pada bagian tertentu
Rambut yang tumbuh pada
bagian tertentu merupakan salah satu ciri
normal yang terjadi pada anak usia remaja. Dengan adanya ciri ini,
menandakan bahwa telah berfungsinya kelamin sekunder.
e. Mulai
tertarik dengan lawan jenis
Tertarik dengan lawan
jenis merupakan salah stu ciri normal yang terjadi pada remaja awal.
2. Gejala
negatif pada remaja awal
a. Emosionalnya
masih labil
Anak yang baru
menginjak usia remaja, emosinya masih labil ditandai dengan suka marah-marah
terutama pada anak perempuan yang baru pubertas (mensturasi).
b. Penggunaan
make up
Perempuan yang
menggunakan make up yang berlebihan seperti orang dewasa karena pengaruh
lingkungan. Mereka mulai mencoba-coba mengikuti tren masa kini seperti mencoba
produk pemutih yang tidak mereka sadari
akan membahayakan kulit wajahnya.
c. Anak
laki-laki mulai belajar merokok
Anak remaja mudah untuk
dipengaruhi, karena masa remaja merupakan masa dalam mencari jati diri. Pengaruh
lingkungn yang kurang baik menyebabkan anak mengikutui apa yang ia lihat di
lingkungan bergaulnya.
d. Tumbuh
jerawat
Jerawat merupakan
masalah yang yang umum terjadi pada diri seseorang. Dengan tumbuhnya jerawat
pada area wajah, akan mengurangi rasa percaya diri yang ada pada diri remaja.
e. Sering
menghayal pada anak laki-laki
Seringnya menghayal
pada anak laki-laki yang baru memasuki dunia remaja menyebabkan mereka merasa
penasaran sehingga membuat mereka ingin menonton video porno dan melakukan perbuatan
seksual kepada lawan jenisnya.
5. Permasalahan
Remaja Awal
1. Perkembangan
Fisik dan Motorik
Pada
remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik
dipandang sebagai hal yang penting pada remaja. Ketika perkembangan fisik
tumbuh tidak sesuai dengan harapan, dapat menyebabkan anak kurang percaya diri.
2. Perkembangan
kognitif
Masa
remaja ditandai dengan perkembangan intelektual yang sangat pesat. Apabila
perkembangan intelektualnya berkembang dengan baik, maka perkembangan kognitif
anak akan berkembang dengan baik. Ketika perkembangan fisik tumbuh tidak sesuai
dengan harapan, dapat menyebabkan anak kurang percaya diri.
3. Perkembangan
perilaku sosial.
Masa remaja disebut sebagai masa saosial (kehausan
sosial) yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul
dan diterima dilingkungn kelompok sebayanya (peer group) . Apabila remaja dapat
diterima di kelompok teman sebayanya, maka dia akan merasa bangga dan
kehormatan dalam dirinya. Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustasi
menjadikan dia isolated dan merasa rendah diri.
4. Perkembangan
kepribadian dan emosional
Dalam
pencarian identitas diri, remaja suka coba-coba. Apabila remaja suka mencoba
hal baru yang baik, seperti mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dan
mengikuti kegiatan sanggar diluar. Apabila mereka gagal dalam menemukan
identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas. Dan akan merasa
tertekan dan justru menjadi orang yang lebih agresif.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
makalah yang di sajikan penulis, penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa remaja adalah suatu masa dimana seseorang
bukan lagi di anggap sebagai anak-anak dan bukan juga di anggap dewasa.
Bahwasanya
remaja adalah masa rentan akan hal-hal yang bersifat negatif maupun bersifat
positif.sehingga banyak unsur yang dapat mempengaruhi masa remaja dari luar
maupun dari dalam untuk melakukan suatu tindakan yang baik maupun yang
menyimpang.
DAFTAR
PUSTAKA
Descaholic.2012.Makalah Perkembangan Masa Remaja. (online).(http://descaholic.blogspot.com/2012/02/makalah-perkembangan-masa-remaja.html.
Diakses tanggal 10-04-2013)
Fatimah, Enung.2010.PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (Perkembangan Peserta
Didik). Bandung : Pustaka Setia
Yasha. 2011. Makalah Perkembangan Remaja Awal.
(online). (http://yashaneu.blogspot.com/2011/06/makalah-perkembangan-remaja-awal.html.
Diakses tanggal 10-04-2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar